Friday, 13 July 2012
Monday, 28 November 2011
PADAMU YANG ALLAH PILIHKAN DALAM HIDUPKU...
Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku..
Ingin ku beri tahu padamu..
Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia..
Orang tua yg begitu sempurna..
Dengan cinta yg begitu membuncah..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku,
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..
Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..
Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan
dirimu..
Karena kelak kita akan satu..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,
Kau dan aku akan menjadi 'kita'..
Padamu yg Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,
Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..
Maka ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya.. Maka pimpin tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..
Itulah visi pernikahan kita..
Ibadah pada-Nya ta'ala..
Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..
Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..
Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..
Namun jangan kau cuba meluruskanku, kerana aku akan patah..
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, kerana akan selamanya aku salah..
Namun tatap mataku, tersenyumlah..
Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..
Nescaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..
Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..
Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..
Maka dimataku kau adalah yang terindah,
Kata2mu adalah titah untukku,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..
Maka kalau kau berkenan ku meminta..
Jadilah hunian yg indah, yang kukuh…
Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..
Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…
Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,
Yang roh dan jiwanya selalu merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah syuhada..
Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..
Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…
Ku memohon padamu.. Redhailah padaku,
Sungguh Redhamu adalah Redha Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Syurga-Nya..
Kerana bagiku kau adalah kunci Syurgaku..
Dari Ummu Salamah, ia berkata, "Rasulullah S.A.W bersabda : "Seorang perempuan jika meninggal dan suaminya meredhainya, maka ia akan masuk syurga." (HR. Ahmad dan Thabrani)
Ingin ku beri tahu padamu..
Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia..
Orang tua yg begitu sempurna..
Dengan cinta yg begitu membuncah..
Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..
Maka, padamu ku katakan..
Saat Allah memilihmu dalam hidupku,
Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..
Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..
Padamu yang Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,
Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..
Maka, ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu.
Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna..
Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan
dirimu..
Karena kelak kita akan satu..
Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku,
Kau dan aku akan menjadi 'kita'..
Padamu yg Allah pilihkan untukku..
Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,
Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya..
Maka ketika Dia memilihmu untukku,
Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya.. Maka pimpin tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..
Itulah visi pernikahan kita..
Ibadah pada-Nya ta'ala..
Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..
Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..
Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..
Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,
Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..
Namun jangan kau cuba meluruskanku, kerana aku akan patah..
Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, kerana akan selamanya aku salah..
Namun tatap mataku, tersenyumlah..
Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu..
Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..
Nescaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu..
Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..
Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..
Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..
Maka dimataku kau adalah yang terindah,
Kata2mu adalah titah untukku,
Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..
Maka kalau kau berkenan ku meminta..
Jadilah hunian yg indah, yang kukuh…
Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..
Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…
Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..
Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..
Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah,
Yang roh dan jiwanya selalu merindukan jihad..
Yang darahnya mengalir darah syuhada..
Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka..
Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..
Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..
Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…
Ku memohon padamu.. Redhailah padaku,
Sungguh Redhamu adalah Redha Ilahi Rabbi..
Mudahkanlah jalanku ke Syurga-Nya..
Kerana bagiku kau adalah kunci Syurgaku..
Dari Ummu Salamah, ia berkata, "Rasulullah S.A.W bersabda : "Seorang perempuan jika meninggal dan suaminya meredhainya, maka ia akan masuk syurga." (HR. Ahmad dan Thabrani)
Monday, 26 September 2011
JODOH : Memilih si A atau si B.....
Antara topik yang sering dikongsikan adalah - membuat pilihan tentang jodoh.
Pilihan itu terasa lebih sukar kerana kedua-dua calon itu kelihatan baik dan punya kelebihan masing-masing.
Juga diketahui ada kelemahan masing-masing, yang membuatkan kita amat berhati-hati bercampur bimbang membuat pilihan.
Teman-teman dan adik-adik yang dikasihi, ambillah masa yang sewajarnya untuk taaruf dan bangunkan komunikasi samada secara direct atau melalui orang tengah.
Adalah penting usaha kita sebagai seorang insan untuk merisik, menyiasat, menyoal selidik dan segala bentuk pencarian maklumat dan latar belakang insan yang kita cenderung menerimanya sebagai teman hidup.
Bukan mencari kesempurnaan, bukan menyelongkar keaiban insan lain - namun penyiasatan dan pemerhatian kita kepada bakal pendamping adalah persediaan penting.
Menjadi pembuka mata untuk kita membina rumahtangga dengan lapang dada dan bersedia dengan kemungkinan yang tiba.
Sebaiknya penyelidikan kita itu, kita musyawarahkan dengan ibu ayah atau orang-orang yang amanah dan berilmu. Kita bukan meminta orang lain membuat keputusan, namun pandangan mereka akan menjadi extra mata dan telinga untuk kita memilih teman hidup dengan teliti.
Jika kelak kita telah membuat keputusan memilih samaada si A atau si B, ada perkara-perkara penting pula untuk DIRI KITA sendiri fokus dan lakukan.
Usah bermain-main dengan keraguan perasaan...
Akankah lelaki ini kelak membahagiakan diriku?
Adakah lelaki ini akan menjadi pemimpin yang baik untukku?
Akan tulus ikhlaskah cinta kasihnya padaku?
Adakah lelaki ini kelak akan menghormati dan menghargaiku sebagai seorang isteri?
Bagaimana kelak dia akan melayaniku sebagai isteri, akan santun dan baikkah pekertinya?
Adakah kelak lelaki ini akan boleh menyesuaikan diri dan berbuat baik dengan ahli keluargaku?
Adakah hati ini akan bahagia menjadi isteri kedua, terlibat dengan poligami?
Sesungguhnya persoalan-persoalan ini adalah penting bukan untuk si dia bakal suami, tapi manfaatkanlah persoalan ini untuk perbaikan diri kita dalam menjadi seorang isteri.
Jika jawapannya tidak seperti yang kita jangkakan dan harapkan, bila-bila masa sahaja alam pernikahan akan mengundang kecewa dan gundah berpanjangan.
Sebaliknya, marilah bertanya pada diri...
Wahai diri, adakah keperibadian seperti diri ku ini kelak akan membahagiakan hati seorang suami?
Adakah karakter diriku ini membuatkan suamiku tenang dan senang dengan diriku sebagai orang/ isteri yang dipimpin?
Mampuku diriku tulus mencintai suami kerana Allah, bersabar dan berhikmah dengan seribu satu kelemahannya?
Mampukah kelak diriku menghormati keputusan dan tindakan suamiku sebagai pemimpin, walau ia berbeza dengan kehendak dan rasa hatiku?
Mampukah diriku menjadi isteri yang merasa cukup (qanaah) dan menghargai pemberian dan kebaikan suami setulusnya?
Kelak adakah diriku mampu untuk memilih akhlak seorang isteri yang penuh ketaqwaan sewaktu hati dicuit ketidakpuasan dan kemarahan jua kesedihan?
Harus bagaimana nanti untukku menyesuaikan diri jika ibu bapa mertua dan ipar duai tidak serasi cara hidup dan pemikiran mereka denganku?
Seandainya diriku menjadi isteri kedua atau ketiga, apakah sumbangan dan perananku untuk menambah kebahagiaan suami dan keluarganya yang sedia ada?
Nah..ayuh kita bersama menjawab persoalan ini, dan mengubah diri menjadi lebih baik.
Ya, kita takut tersalah pilih dalam membuat keputusan untuk pernikahan,namun percayalah Allah bersama-sama dengan orang yang melakukan kebaikan, yang sentiasa melakukan perubahan ke arah kebaikan.
Sikap, karakter diri, dan penghayatan Islam pada diri kita sendiri insya-Allah kelak akan bawa pengaruh yang besar pada suami dan rumahtangga.
Saat ini, berusahalah memilih calon suami yang beriman, usah keterlaluan memikirkan masa depan yang kita tak ada kawalan.
Isteri yang baik, tidak semestinya memiliki suami yang baik, kerana pernikahan adalah ruang ujian, teman hidup kita boleh saja menjadi ujian getir dalam hidup yang sebentar ini.
Suami akan berubah - cepat atau lambat, namun moga sifat dan sikap kita yang penuh nilai-nilai kebaikan mampu menjemput suami dan anak anak berubah kepada jalan yang dicintai tuhan.
Tuesday, 6 September 2011
AKU MAKIN CANTIK HARI INI^_^
Tahukah engkau, aku makin cantik hari ini! Sungguh, aku makin cantik! Lebih cantik dari kemarin, dari kemarinnya lagi, dan dari kemarin-kemarinnya lagi. Cuba lihat, dahiku tidak berkerut-kerut oleh fikiran dan kepedihan seperti beberapa hari yang lalu. Bibirku tidak mengerucut oleh kejengkelan dan kemarahan seperti kemarin. Mukaku tidak lagi tertekuk penuh beban seperti waktu-waktu yang lewat. Tubuhku tidak lagi lesu kerana keputusasaan dan kehilangan harapan.
Sungguh, aku makin cantik hari ini! Cuba perhatikan, mataku bersinar-sinar oleh kegembiraan. Bibirku merekah lebar oleh senyum ketulusan. Pipiku merona merah oleh semangat pengharapan. Urat-urat wajahku santai memancarkan aura kepasrahan. Dan semuanya menjadikan wajahku berseri-seri. Sungguh, cantiknya aku hari ini!
Sudah sepekan aku banyak tertawa, menari dan menyanyi, menikmati hidup ini dan tidak membiarkan permasalahan mempengaruhi suasana hati. Ah, cantiknya diriku kerananya. Sudah sepekan aku berusaha banyak menyapa dan memaafkan semua saudara. Dan itu telah membuatku lebih cantik hari ini. Sudah seminggu aku berusaha lebih banyak berderma pada sesama. Kini aku merasakan cantik sebagai balasannya. Sudah seperempat bulan aku berusaha lebih mensyukuri setiap kurnia Ilahi. Dan kini kurasakan Allah menambahi nikmat itu dengan menjadikanku cantik sekali.
Bahagianya aku kerananya! Dan bahagia itu, kurasakan kian membuatku cantik saja.
***
Ada kalanya kita membenci diri kita sendiri. Ada kalanya kita tidak menyukai apa yang kita lakukan. Ada kalanya kita melakukan kesalahan. Ada kalanya kita terpuruk dalam kepedihan. Ada kalanya kita tenggelam dalam kesedihan. Ada kalanya kita tak mengerti mengapa hidup berjalan tidak seperti yang kita bayangkan. Ada kalanya perjalanan menjadi demikian berat kita rasakan. Hingga sikap kita pun terbawa oleh perasaan.
Hingga kita mengambil langkah tanpa pertimbangan. Tindakan yang dilakukan pun merupakan reaksi spontan. Akibatnya yang tertinggal kemudian hanya penyesalan dan keterpurukan yang semakin dalam. Dan tahukah dikau? Semua itu akan menyebabkan penampilan dan tampang kita menjadi makin buruk saja.
Maka berbahagialah ketika kita bisa melewati masa-masa seperti itu dengan elegan. Saat kita bisa menahan diri terhadapa sesuatu yang sangat kita inginkan. Saat kita bisa menghadapi segala permasalahan dengan tenang.
Saat kita berhasil menaklukkan musibah dan hambatan penyebab kesedihan. Hidup tidaklah berjalan seperti yang kita inginkan, karena itu melewati saat-saat yang tidak meneyenangkan adalah sebuah hal yang membahagiakan. Misalnya, sesungguhnya aku adalah seorang yang sangat emosional. Adalah membahagiakan bagiku ketika dalam banyak hal akhir-akhir ini aku dapat meredam emosiku.
Dan itu membuat aku merasa cantik sekali. Aku adalah seorang yang sangat ekspresif, sehingga perasaan apapun yang tersimpan di hati akan nampak dengan jelas pada bahasa tubuh. Maka sungguh membahagiakan ketika dalam banyak hal kemudian aku dapat menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya dan dapat tetap tampil stabil.
Dan sungguh, aku merasa makin cantik karenanya. Adalah hal yang menyenangkan ketika aku tidak panik, padahal aslinya aku adalah seorang yang gampang panik. Maka sungguh menyenangkan, ketika aku dapat mengontrol semua emosi, pikiran dan perasaan sehingga berhasil mengatasi diri sendiri. Betapa membahagiakan tatkala kita berhasil mengalahkan diri sendiri. Ketika aku dapat melakukannya, maka ini adalah pencapaian terbesar dalam hidupku.
Hingga kemudian kegagalan-kegalan yang telah kita lalui bukanlah sesuatu yang sia-sia. Selama kita tak kehilangan pelajaran dari kegagalan yang kita alami, semua itu akan menjadi bukti sejarah atas pembelajaran hidup. Rasulullah bersabda, sesungguhnya seorang muslim yang terbaik bukanlah yang tidak pernah berbuat kesalahan, namun mereka yang tiap kali melakukan kesalahan mengakuinya, menerimanya dan kemudian berusaha bangkit untuk memperbaikinya, lagi dan lagi. Tak perlu ada sakit hati, tak perlu ada kecewa karena sesungguhnya segala sesuatu bagi orang muslim adalah baik saja, selama dia bersyukur tiap mendapat nikmat dan sabar saat tertimpa musibah.
Karena itu, dengan bangga kunyatakan, aku makin cantik hari ini. Apakah engkau juga? Hei, jangan lupa, ingatkan daku jika engkau melihatku lebih jelek esok hari!
Sungguh, aku makin cantik hari ini! Cuba perhatikan, mataku bersinar-sinar oleh kegembiraan. Bibirku merekah lebar oleh senyum ketulusan. Pipiku merona merah oleh semangat pengharapan. Urat-urat wajahku santai memancarkan aura kepasrahan. Dan semuanya menjadikan wajahku berseri-seri. Sungguh, cantiknya aku hari ini!
Sudah sepekan aku banyak tertawa, menari dan menyanyi, menikmati hidup ini dan tidak membiarkan permasalahan mempengaruhi suasana hati. Ah, cantiknya diriku kerananya. Sudah sepekan aku berusaha banyak menyapa dan memaafkan semua saudara. Dan itu telah membuatku lebih cantik hari ini. Sudah seminggu aku berusaha lebih banyak berderma pada sesama. Kini aku merasakan cantik sebagai balasannya. Sudah seperempat bulan aku berusaha lebih mensyukuri setiap kurnia Ilahi. Dan kini kurasakan Allah menambahi nikmat itu dengan menjadikanku cantik sekali.
Bahagianya aku kerananya! Dan bahagia itu, kurasakan kian membuatku cantik saja.
***
Ada kalanya kita membenci diri kita sendiri. Ada kalanya kita tidak menyukai apa yang kita lakukan. Ada kalanya kita melakukan kesalahan. Ada kalanya kita terpuruk dalam kepedihan. Ada kalanya kita tenggelam dalam kesedihan. Ada kalanya kita tak mengerti mengapa hidup berjalan tidak seperti yang kita bayangkan. Ada kalanya perjalanan menjadi demikian berat kita rasakan. Hingga sikap kita pun terbawa oleh perasaan.
Hingga kita mengambil langkah tanpa pertimbangan. Tindakan yang dilakukan pun merupakan reaksi spontan. Akibatnya yang tertinggal kemudian hanya penyesalan dan keterpurukan yang semakin dalam. Dan tahukah dikau? Semua itu akan menyebabkan penampilan dan tampang kita menjadi makin buruk saja.
Maka berbahagialah ketika kita bisa melewati masa-masa seperti itu dengan elegan. Saat kita bisa menahan diri terhadapa sesuatu yang sangat kita inginkan. Saat kita bisa menghadapi segala permasalahan dengan tenang.
Saat kita berhasil menaklukkan musibah dan hambatan penyebab kesedihan. Hidup tidaklah berjalan seperti yang kita inginkan, karena itu melewati saat-saat yang tidak meneyenangkan adalah sebuah hal yang membahagiakan. Misalnya, sesungguhnya aku adalah seorang yang sangat emosional. Adalah membahagiakan bagiku ketika dalam banyak hal akhir-akhir ini aku dapat meredam emosiku.
Dan itu membuat aku merasa cantik sekali. Aku adalah seorang yang sangat ekspresif, sehingga perasaan apapun yang tersimpan di hati akan nampak dengan jelas pada bahasa tubuh. Maka sungguh membahagiakan ketika dalam banyak hal kemudian aku dapat menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya dan dapat tetap tampil stabil.
Dan sungguh, aku merasa makin cantik karenanya. Adalah hal yang menyenangkan ketika aku tidak panik, padahal aslinya aku adalah seorang yang gampang panik. Maka sungguh menyenangkan, ketika aku dapat mengontrol semua emosi, pikiran dan perasaan sehingga berhasil mengatasi diri sendiri. Betapa membahagiakan tatkala kita berhasil mengalahkan diri sendiri. Ketika aku dapat melakukannya, maka ini adalah pencapaian terbesar dalam hidupku.
Hingga kemudian kegagalan-kegalan yang telah kita lalui bukanlah sesuatu yang sia-sia. Selama kita tak kehilangan pelajaran dari kegagalan yang kita alami, semua itu akan menjadi bukti sejarah atas pembelajaran hidup. Rasulullah bersabda, sesungguhnya seorang muslim yang terbaik bukanlah yang tidak pernah berbuat kesalahan, namun mereka yang tiap kali melakukan kesalahan mengakuinya, menerimanya dan kemudian berusaha bangkit untuk memperbaikinya, lagi dan lagi. Tak perlu ada sakit hati, tak perlu ada kecewa karena sesungguhnya segala sesuatu bagi orang muslim adalah baik saja, selama dia bersyukur tiap mendapat nikmat dan sabar saat tertimpa musibah.
Karena itu, dengan bangga kunyatakan, aku makin cantik hari ini. Apakah engkau juga? Hei, jangan lupa, ingatkan daku jika engkau melihatku lebih jelek esok hari!
Friday, 19 August 2011
Diet untuk darah jenis A
Info : Untuk pemilik jenis darah A kesesuaian diet vegetarian adalah sangat tinggi. Dengan pengambilan makanan yang mengandungi lektin yang sedikit. Jika kandungan lektin diambil dalam kuantiti yang banyak akan mengakibatkan masalah perut.
Risiko kesihatan : penyakit jenis alahan seperti asma, infeksi telinga dan gangguan pada saluran pernafasan. Disebabkan jenis darah A menghasilkan kandungan lendir lebih banyak berbanding dengan jenis darah lain.
Risiko kesihatan : penyakit jenis alahan seperti asma, infeksi telinga dan gangguan pada saluran pernafasan. Disebabkan jenis darah A menghasilkan kandungan lendir lebih banyak berbanding dengan jenis darah lain.
Secara Amnya : Sumber makanan berasaskan haiwan seperti ikan dan ayam boleh diambil tetapi dalam kuantiti terbatas. Individu jenis darah ini juga dianjurkan produk2 tenusu, telur dari jenis organik, kekacang dan bijirin seperti susu kacang soya. Individu darah jenis ini perlu mengambil sayur-sayuran dan buah-buahan dalam kuantiti yang banyak.
Secara Khususnya :
Bagi yg nak mempercepatkan kenaikan berat badan
Diet anda ialah daging-dagingan (ayam, lembu dll), produk2 tenusu, kekacang dan makanan yg berasaskan gandum.
Bagi yg nak mempercepatkan penurunan berat badan / langsingkan badan..
Diet anda ialah minyak zaitun, susu kacang soya, bayam dan sayuran2 yg berdaun hijau, nenas
Wednesday, 17 August 2011
Saturday, 13 August 2011
Senyum ~(^___^.)~..Tak perlu Kata Apa2.
Tersenyum, betapa mudahnya hal ini dilakukan. Hanya perlu sedetik untuk mengubah bentuk bibir menjadi senyum. Dan hanya perlu tujuh detik mempertahankan sang senyum untuk dilihat sebagai ungkapan ketulusan hati.
Tetapi kenapa hal sederhana ini jarang terlihat? Wajah-wajah di jalan, di tempat perhentian pengangkutan awam, di kantin, di pejabat , bahkan di tempat wisata yang seharusnya menjadi kebun senyum, justeru terlihat suram.Kerutan-kerutan di wajah menunjukkan betapa berat beban yang harus ditanggung wajah-wajah itu. Banyak wajah yang daerah di antara dua matanya berkedut. Menyeramkan dan tampak garang....ermmmmm...
Senyum itu sudah hilang dari wajah banyak orang. Entah kenapa senyum bahkan tawa yang selalu cerah menghiasi wajah-wajah itu dari kecil, sirna begitu saja. Sekarang, bahkan bukan hanya wajah-wajah tua dan dewasa yang telah kehilangan senyum manis. Wajah para remaja dan anak-anak pun telah ketularan kerutan-kerutan penuh beban itu.
Senyum pada hakikatnya adalah salah satu anugerah indah dari Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan sengaja menganugerahkan senyum sebagai bahagian dari keindahan manusia. Sayang, anugerah indah ini, tidak ramai ditemui di wajah kebanyak manusia. Dunia akan jauh lebih indah bila penduduknya gemar tersenyum.
Hidup dan kehidupan manusia pun akan lebih indah dan mententeramkan bila kita menemui banyak senyum di sekeliling kita. Terutama sang senyum dari wajah kita sendiri. Bukankah sangat baik bila kita menerima senyum? Dan bukankah jauh lebih baik bila kitalah yang memberi senyum?
Senyum yang sederhana, mudah dan elok itu ternyata menyimpan banyak keajaiban. Ada kemudahan, kesihatan, kekayaan, kebaikan, solusi dan sebagainya dari sebuah senyuman.
Sang senyum mampu meluruskan banyak perkara. Ia seperti setitis air jernih dari mata air yang mampu menghilangkan dahaga. Ia seperti udara bagi yang tercekik. Ia seperti sumbangan wang bagi fakir miskin yang dirawat di rumah sakit. Ia seperti mangga muda bagi ibu muda yang sedang mengidam . Ia seperti pinjaman wang bagi yang sedang memerlukannya. Ia juga seperti semangkuk mee instan bagi pengemar yang kelaparan.
Sang jiwa yang terluka membuat hidup dipenuhi kegelisahan. Sang rasa yang terluka membuat hidup tidak tenang. Sang fikir yang terluka membuat hidup penuh beban.
Senyum Tulus
Senyum tulus ada?... Ya, ada.
Sang senyum haruslah berasal dan bertujuan untuk menyatukan hati.Hati yang memberi dan menerima senyum. Dengan begitu, senyum itu berperanan sebagai pengikat dan jambatan antara satu diri dengan diri-diri yang lain.
Itulah senyum ...
Ia sederhana, tapi dahsyat luar biasa.
Ia kecil, tapi bermakna raksasa.
Ia mudah, tapi sangat berharga.
Kerananya,....
Tersenyum lah
Nikmati keajaiban-keajaiban dalam hidup...
Dan...
Bahagikanlah keajaiban bagi hidup sesama kita.
Subscribe to:
Posts (Atom)